Gambar3 Model Isotermal Adsorpsi Karbon Aktif Kulit Salak (a) Variasi Konsentrasi Awal (b ) Variasi Jumlah Karbon Aktif Dari Gambar 3 terlihat bahwa model Langmuir yang memiliki model yang palin g sesuai dengan hasil fitting yang memberikan nilai R 2 sebesar 0,9632 untuk variasi konsentrasi awal dan 0,9375 untuk variasi jumlah karbon aktif.
Padapenelitian ini digunakan kulit salak sebagai bahan dasar pembuatan karbon aktif. Penggunaan kulit salak pengolahan limbah dari kulit salak menjadi produk yang lebih bermanfaat serta kandungan kulit salak sendiri yang terdiri dari sellulosa. Menurut Badan Pusat Statistik, produksi buah salak di Indonesia mencapai 991 ribu ton pada
PEMBUATANTEH HERBAL CAMPURAN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) DAN HERBA SELEDRI (Apium graveolens) ANDITA MANDASARI 030505006X . UNIVERSITAS INDONESIA. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN FARMASI DEPOK 2009 Pembuatan teh, Andita Mandasari, FMIPA UI, 2009 JurnalPangan dan Agroindustri Vol. 3 No 1 p.203-214, Januari 2015 204 PENDAHULUAN mengetahui perlakuan terbaik dari teh herbal kulit salak bagi penderita diabetes. Analisis Bahan Baku Teh Herbal Kulit Salak Pembuatan teh herbal kulit salak dalam penelitian ini terdiri dari kulit salak (Salacca zalacca

JurnalTeknik Kimia USU, Vol. 4, No. 2 (Juni 2015) 59 PENGARUH TEMPERATUR DALAM PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT SALAK (SALACCA SUMATRANA) DENGAN AKTIFATOR SENG KLORIDA (ZnCl 2) Muhammad Turmuzi, Ardiano Oktavianus Sahat Tua, Fatimah Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

Dalamkulit salak tersebut mengangdung bahan kimia alami yang berhasiat sebagai penyembuh diabetes. B. Tujuan. 1. Terdapat berbagai macam kulit buah yang belum termanfaatkan dengan maksimal. 2. Kulit salak dapat berkhasiat untuk pengobatan diabetes. 3. Metode pengolahan kulit salak sebagai obat diabetes. QBBrN. 24 101 336 136 415 374 19 445 438

jurnal pembuatan teh dari kulit salak